Sabtu, 26 Juni 2010

Pengertian dan Fungsi Firewall

Definisi / Pengertian Firewall
Kata firewall mengandung kata kunci wall yang berarti dinding. Fungsi dinding adalah melindungi segala sesuatu di dalam dinding tersebut. Nah firewall pun berfungsi sama, yaitu melindungi komputer atau jaringan dari akses komputer lain yang tidak memiliki hak untuk mengakses komputer atau jaringan Anda.
Jadi firewall ini melindungi jaringan dan sekaligus melindungi komputer di dalam jaringan tersebut. Akses yang dimaksud adalah akses remote dari komputer lain. Seperti kita ketahui sistem operasi seperti windows dan unix memiliki kemampuan jaringan yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer untuk saling berkomunikasi dan menggunakan sumber daya jaringan seperti printer, scanner dan alat-alat lainnya termasuk koneksi internet.
Untuk itu diperlukan sebuah mekanisme atau aturan untuk membatasi akses sebuah komputer ke komputer lain dan sumber daya jaringan lainnya. Untuk itu perlu diinstall Firewall dalam jaringan tersebut. Cara yang paling banyak digunakan adalah menginstall perangkat lunak atau software Firewall seperti Sygate Firewall, McAfee, BitDefender atau Zone Alarm. Biasanya antivirus memiliki fasilitas ini.
Cara lain adalah menggunakan perangkat keras atau alat yang berfungsi sebagai Firewall. Tentunya alat ini memiliki kelebihan dan kemampuan yang lebih dalam membatasi akses ke jaringan dibanding berupa perangkat lunak. Namun harganya lebih mahal jika dibanding dengan Sygate Firewall yang bisa didownload gratis.
Fungsi Firewall
Keberadaan firewall sangat penting dalam jaringan Anda, terlebih jika di dalam komputer Anda tersimpan data-data perusahaan atau pribadi yang bersifat rahasi. Tentunya Anda tidak menginginkan orang lain bisa mengakses data ini dengan memanfaatkan celah pada jaringan dan komputer Anda.
Firewall bisa memblok koneksi dari jaringan atau IP tertentu. Selain itu mekanisme filter juga memudahkan kita dalam mensetting Firewall sehingga lebih fleksible dalam pengaksesan. Secara visual user akan diberikan notifikasi jika terjadi akses dari luar atau akses dari dalam ke luar. Kita bisa menentukan apakah kita mengijinkan akses ini.
Jika kita memiliki kontrol seperti ini maka kita akan dapat mengetahui keluar masuknya data dari dan menuju komputer kita. Kita bisa menganggap seperti memiliki satpam yang selalu mengecek orang yang masuk ke rumah kita dan keluar dari rumah kita. Jika tidak berkepentingan maka kita bisa melarangnya masuk.
Adapun fungsi Firewall di dalam jaringan adalah sebagai berikut :
1. Packet Filtering : memeriksa header dari paket TCP/IP ( tergantung arsitektur jaringannya, dalam contoh ini adalah TCP IP ) dan memutuskan apakah data ini memiliki akses ke jaringan.
2. Network Address Translation ( NAT ) : biasanya sebuah jaringan memiliki sebuah IP public dan di dalam jaringan sendiri memiliki IP tersendiri. Firewall berfungsi untuk meneruskan paket data dari luar jaringan ke dalam jaringan dengan benar sesuai IP komputer lokal.
3. Application Proxy : firewall bisa mendeteksi protocol aplikasi tertentu yang lebih spesifik.
4. Traffic management : mencatat dan memantau trafik jaringan
Masih banyak fungsi firewall seiring perkembangan jaringan dan teknologi pada software atau hardware Firewall.
Cara kerja Firewall
Secara sederhana bisa digambarkan cara kerja dari Firewall
• Ketika ada paket data yang masuk ke jaringan atau komputer maka Firewall akan mengecek header dari paket data tersebut. Kemudian menggunakan aturan jaringan maka firewall bisa menentukan apakah data paket ini bisa diteruskan atau tidak. Jika tidak maka akan ada pemblokiran, jika diijinkan maka paket data ini akan diteruskan sesuai mekanisme jaringan tersebut sehingga sampai ke komputer yang dimaksud.
• Dan sebaliknya ketika ada paket data keluar maka Firewall pun bisa mengecek berdasarkan IP dan content. Disini biasanya jaringan bisa memblok akses sebuah divisi ke sebuah sumber daya jaringan. Atau mungkin pemblokiran content yang mengandung pornografi. Disini firewall memiliki aturan untuk memfilter permintaan seperti ini.

Gambar di samping adalah contoh infrastuktur firewall

Secara umum jaringan komputer dibagi menjadi tiga bagian, yaitu jaringan publik, jaringan lokal,
dan Demilitarized Zone (DMZ). Jaringan publik yang dimaksud disini adalah INHERENT yang
dapat diakses oleh civitas akademik Universitas Indonesia dan beberapa perguruan tinggi negeri
lain. Pengguna yang ingin memanfaatkan sumber daya komputasi berada pada jaringan publik ini.
Bagian kedua, yaitu jaringan lokal, adalah suatu lingkungan tertutup yang hanya dapat diakses dari
lingkungan jaringan tertentu. Tidak seluruh orang yang terhubung ke jaringan komputer (termasuk
INHERENT dan Internet) dapat mengakses langsung komputer-komputer yang berada pada
lingkungan ini. Pada jaringan lokal ini, cluster-cluster mesin penyedia sumber daya komputasi akan
diletakkan.
Jaringan lokal yang digunakan dapat berupa jaringan yang ada di UI (JUITA) maupun sebuah
jaringan privat yang hanya dapat diakses oleh mesin penyedia layanan Globus Toolkit. Penggunaan
JUITA sebagai jaringan lokal memungkinkan penggunaan mesin-mesin yang terhubung menjadi
sebuah cluster. Mesin-mesin ini tidak perlu berupa mesin khusus yang didedikasikan menjadi
sebuah cluster, namun dapat berupa mesin yang digunakan oleh mahasiswa, staf, maupun civitas
akademik lainnya.
Bagian ketiga, yaitu DMZ atau Demilitarized Zone, adalah suatu lingkungan jaringan yang dapat
diakses dari jaringan publik dan dapat mengakses lingkungan jaringan lokal. Pada DMZ ini,
layanan Globus Toolkit dan layanan pendukung lainnya akan disediakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar